pixabay.com/openclipart |
Apakah bunda sudah tahu cara menghadapi anak stress cara menghadapi anak stress? Bunda harus tahu bahwa stress ternyata adalah reaksi yang wajar terjadi. Stress kerap kali terjadi ketika mengalami perubahan fisik, emosi dan mental.
Selama ini kata stress memiliki konotasi yang negative, padal belum tentu. Stress juga bisa membawa dampak positif dan negative. Dalam tingkat yang wajar stress bisa berakibat positif karena dapat meningkatkan semangat dan motivasi untuk lebih maju juga produktif.
Namun, tidak sedikit stress yang berakibat buruk pada kesehatan serta mempengaruhi hidup seseorang secara keseluruhan.
Mungkin bunda juga baru tahu kalau stress bisa menyerang siapa saja tanpa megenal usia, termasuk balita sekalipun. Kira-kira apa yang membuat balita bisa stress ya? bagaimana cara mengenalinya?
Cara Mengenali Stress pada Anak
Jangan salah bund, anak-anak rentan terkena stress, meskipun porsi tingkat masalah yang menjadi penyebab stress tidak sekompleks orang dewasa. Tetapi, hal ini juga sangat perlu untuk diperhatikan.
Masalah yang dihadapi bisa jadi kasus akibat perceraian kedua orang tua, masalah keluarga, bullying ditempat belajar, kematian, prestasi pretemanan, trauma, adaptasi, menghadapi masa pubertas, dll.
Ternyata banyak sekali hal yang bisa menjadi faktor penyebab anak mengalami stress. Tidak semua anak mampu menceritakan keadaanya pada orang tua, atau bahkan si anak sendiri kesulitan mengenali keadaan dirinya.
Oleh karena itu sebagai orang tua minimal kita harus mengenali tanda-tanda anak yang stress. Berikut yang sudah dirangkum oleh Matasapi.my.id.
1. Hilang nafsu makan atau ada perubahan pola makan;
2. Sakit kepala;
3. Tiba-tiba mengompol;
4. Terlihat cemas dan tidak rileks;
5. Menarik diri dari lingkungan;
6. Tiba-tiba sekecil memiliki rasa ketakutan yang baru. Misalnya takut gelap, takut bertemu orang, dll.
Sebenarnya masih banyak tanda-tanda lainnya. Sikap atau kelakukan yang tidak biasa dilakukan biasanya misalnya, juga bisa menjadi salah satu alarm bagi para orang tua untuk bersikap lebih memperhatikan anak.
Jika bunda maupun para orang tua merasakan tanda-tanda diatas terjadi pada anak, maka tindakan yang bisa dilakukan adalah :
1. Berikan waktumu dengan lebih untuk bersama anak. Jika kamu adalah perempuan karier, setidaknya luangkan waktumu untuk membacakan dongeng anak sebelum tidur dan mendengar ceritanya tentang apa-apa yang telah terjadi hari itu. Dengan tahu hal tersebut, minimal orang tua bisa tahu hal apa saja yang dilewati oleh si anak.
2. Biasakan bicara dari hati kehati. Hilangkan kebiasaan komunikasi dengan anak sambil menggunakan gadged. Jika waktunya sedang bersama anak, fokuskan. Jika anak sudah merasa nyaman, hal apapun tentu akan diceritakan.
3. Bentuk lingkungan keluarga yang hangat dan dapat diandalkan anak.
4. Tanam sedini mungkin pada anak untuk tidak malu bertanya.
5. Bimbing anak untuk memilih pilihanya sendiri, sebagai orang tua bisa mendampingi tanpa mendikte
6. Tumbuhkan rasa semangat dan percaya diri dengan kasih sayang.
7. Tidak mentah mentah langsung mengkritik kesalahan ataupun pengakuan yang dibuat oleh anak. Lebih hati-hati dan jangan terburu-buru.
Dengan senantiasa memberikan dukungan dan kasih sayang penuh, anak akan terhindar dari pemikiran yang menyulitkan dirinya sendiri. Terus berikan dukungan moril agar dia lebih semangat dan percaya diri. Dengan begitu buah hati tetap melewati masa kanak-kanaknya dengan bahagia. Itulah beberapa cara menghadapi anak stress.